Selasa, 29 November 2016

Pro-Kontra Pendidikan Kejuruan



Sudah saatnya untuk mempertimbangkan kesiapan bekerja sebagai tujuan utama pendidikan. Kita mulai dengan memperhatikan pandangan kita bahwa pendidikan kejuruan itu pendidikan yang tidak harus mempersiapkan ilmu pengetahuan yang biasanya diajarkan oleh pendidikan pada umumnya, tetapi pendidikan kejuruan lebih menekankan pada persiapan untuk mengembangkan potensi bekerja mereka. Pandangan lain mengungkapkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pekerjaan yang membosankan. Contoh dari masyarakat yang berbeda, mereka berpendapat bahwa pandangan yang lain ini agak ketinggalan zaman dan banyak perbedaan antara kejuruan dan pendidikan pra kejuruan, mensurvei apakah berbagai bentuk pendidikan kejuruan sudah “tepat” dan mempertimbangkan sebuah pertanyaan, apakah ada tujuan ekonomi pendidikan?
Pendidikan kejuruan mempersiapkan orang-orang muda untuk ambil bagian dalam kehidupan perekonomian masyarakat, baik untuk mencari nafkah dan dalam arti yang luas untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Pendidikan kejuruan sering diejek dan dianggap lebih dari sekedar persiapan untuk kerja tanpa otak. Alasan utama mengapa hal ini dianggap kasus, bahwa pekerjaan yang dibayar secara keliru selalu dianggap hanya akan memiliki sedikit keuntungan. Salah satu contohnya ialah, seseorang yang sudah berusaha keras untuk bekerja, telah tekun dalam bekerja, selalu disiplin dalam hal apapun, tetapi ia hanya mendapat bayaran/gaji yang tidak wajar. Lalu ada seseorang yang malas-malasan bekerja, tidak disiplin dalam bekera, namun ia mendapat gaji yang tinggi. Apakah itu disebut dengan kerja tanpa otak yang memiliki suatu keberuntungan? Lalu apa gunanya kerja yang menggunakan otak, dan menghabiskan seluruh tenaganya  untuk bekerja? Bekerja itu tidak hanya menggunakan fisik dan tenaga saja, tetapi otak pun ikut bekerja untuk berfikir agar pekerjaan tersebut tidak asal-asalan. Disamping itu, jika pekerjaan membutuhkan suatu keterampilan dan dedikasi dan menjadi sumber kepuasan bagi orang-orang yang melakukannya lalu dibayar, maka hal itu tidak boleh dipandang rendah. Banyak program pendidikan kejuruan yang tinggi, dalam arti bahwa mereka secara eksplisit dirancang untuk pekerjaan tertentu. Kami akan melihat pendidikan kejuruan di dunia ini yang dimana pekerjaan yang menuntut tenaga kerja yang meningkat dan dibayar serta berpengetahuan tentang tenaga kerja.
Pendidikan kejuruan sering dianggap mudah dan praktis, berkaitan dengan pengetahuan dan tekhnik yang diperlukan untuk “menyelesaikan sesuatu” bukan untuk “berpikir” atau “merenungkan”. Namun, ada saja yang dari pendidikan kejuruan yang mungkin dibayar hanya untuk berfikir saja, misalnya menjadi seorang guru atau mendapat pekerjaan sebagai seorang guru filsafat. Bisa juga seseorang dapat melakukah hal yang praktis tetapi tidak untuk dibayar, misalnya membantu memperbaiki kendaraan yang rusak. Namun, sebagian besar pekerjaan pada tingkat tertentu dilakukan dengan kemampuan praktis, bahkan kebanyakan masing-masing filsuf harus mampu merencanakan dan berpikir tentang kegiatan mengajar mereka.
Dalam hal ini, pendidikan kejuruan melibatkan perolehan bagaiamana ia mengetahui dan jenis pemahaman yang berasal dari pengalaman, serta dalam banyak kasus faktual dan pengetahuan teoritis.
Dengan demikian, pemenuhan kerja adalah salah satu unsur yang memungkinkan dari kehidupan yang berharga dan suatu topik pilihan bagi seorang indvidu otonom. Pendidikan kejuruan itu sendiri, telah mempersiapkan pekerjaan atau suatu jabatan tertentu, yang bisa menjadi pengantar yang kompleks dan rinci untuk aspek menuntut dan memuaskan eksistensi, yang selain memiliki dimensi sipil dan individu yang kuat. Hanya saja ketika kita berpikir tentang pekerjaan yang dibayar sebagai rutinitas yang membosankan dimana hanya sedikit keterampilan atau inisiatif yang diperlukan, hanya pelatihan dan ketaatan dan rutinitas, bahwa kita berhak memikirkan pendidikan kejuruan dengan tingkat penghinaan yang telah sering dicadangkan untuk masyarakat kita.
Sejauh ini kita telah berpendapat bahwa pendidikan kejuruan memiliki peran sentral dalam persiapan untuk hidup dan dengan demikian harus ditanggapi dengan serius sebagai dua aspek utama lainnya dari pendidikan yaitu liberal dan sipil. Di satu sisi, ada pemilihan suatu pekerjaan, dan di sisi lain adalah persiapan untuk pekerjaan tersebut. Anak-anak muda/remaja biasanya akan mulai mendapatkan beberapa ide tentang jenis pekerjaan apa yang mereka inginkan. Mereka hanya dapat melakukan ini dan juga memiliki beberapa informasi mengenai apa yang tersedia untuk mereka. Tetapi mereka juga perlu tahu, apakah mereka mempunyai potensi.
Bekerja yang memuaskan dapat membentuk bagian penting dari jenis kesejahteraan masyarakat dikebanyakan orang. Tetapi, ini tidak berarti bahwa kita benar-benar puas dengan keseimbangan kehidupan kerja atau bahwa tidak ada hal yang serius salah satunya dengan cara dimana kita membentuk prioritas. Semua argument yang menyatakan bahwa kita memerlukan kehidupan kerja yang baik dan juga merupakan pusat kesejahteraan bagi kebanyakan orang. Pentingnya mengambil perhatian dan menanamkan moral untuk mendapat sebuah penilaian dari orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar