Senin, 26 Desember 2016

Assesmen Autentik



Penilaian atau assesmen hasil belajar oleh pendidik dimaksudkan untuk mengukur kompetensi atau kemampuan tertentu terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan penilaian untuk mengetahui sikap digunakan teknik nontes. Jenis penilaian tes dapat berupa tes tulis, tes lisan, tes kinerja/tes praktik, sedangkan nontes berupa observasi dan penugasan, baik perorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek, produk, portofolio dan penilaian afektif. Sedangkan teknik penilaian tidak lepas dari jenis instrument yang digunakan dan aspek yang dinilai dalam rangka mengumpulkan informasi kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan denagn proses belajar, maupun hasil  belajar, sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi dilakukan melalui pengukuran indicator-indikator pada setiap kompetensi dasar.
            Assesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah assesmen merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliable. Dalam kehidupan akademik keseharian, frasa assesmen autentik dan penilaian autentik sering dipertikarkan. Akan tetapi, frasa pengukuran atau pengujian autentik tidak lazim digunakan. Secara konseptual, assesmen autentik lebih bermakna secara signifikan dibanding dengan tes pilihan ganda terstandar sekalipun. Ketika menerapkan asesmen autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.

Sumber: Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar