Senin, 05 Desember 2016

Strategi Membentuk Generasi Insan Berkarakter Kuat



Karakter sangat dibutuhkan bagi semua orang karena sangat diperlukan dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan. Karakter sangat berguna untuk menghadapi segala macam rintangan dalam mengarungi kehidupan. Karakter sangat menentukan tingkat kemudahan setiap orang dalam menghadapi segala problem kehidupan. Semakin kuat karakter seseorang akan lebih mudah baginya dalam mencari solusi atas semua problem yang dialami.
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas, pengertian karakter adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Sedangkan berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Untuk memiliki pribadi yang berkarakter ada beberapa sifat yang perlu ditumbuh kembangkan yaitu: mencintai Tuhan dan semua ciptaannya; bertanggung jawab; berdisiplin; kemandirian; baik; rendah hati; percaya diri; kreatif dan bekerja keras; kepemimpinan dan keadilan; toleransi; kedamaian; kesatuan; kejujuran; kearifan; hormat; santun; dermawan; suka menolong; gotong royong; kerjasama; dan sejenisnya.
Sikap seperti peduli, berempati, kelemahlembutan, rendah hati, optimis adalah merupakan hal untuk menumbuhkembangkan kepribadian yang bukan hanya dapat mempengaruhi kesehatan jasmani dan ruhani setiap orang, tetapi juga akan memunculkan kenyamanan, kesenangan dan ketentraman bagi orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Manusia dalam kehidupan sehari-hari, tidak bisa terlepaskan dengan sesama manusia. Hal tersebut sangat jelas seperti apa yang dikatakan oleh Aristoteles bahwa manusia itu adalah zoon politicon, maksudnya manusia adalah makhluk sosial. Sehingga dengan demikian manusia tidak bisa melepaskan diri dari hubungan interpersonal antara sesamanya, termasuk lingkungannya. Oleh karenanya Islam pun mengajarkan bahwa, “Khairukum anfa’uhum linnaas,” sebaik-baik orang adalah mereka yang bermanfaat bagi sesamanya. Bermanfaat dalam arti mereka mampu berkarakter, memiliki sopan-santun kepada siapa saja dan bisa memberi bantuan bilamana dibutuhkan.
Bukankah penguat karakter yang utama adalah seberapa besar tingkat kemampuan setiap orang dalam menjalankan amanah, dan kesanggupan berkomitmen untuk selalu berperilaku jujur demi kemuliaan. Jadi kata kuncinya adalah “berkarakter” pastikan bisa menjadi individu yang berkarakter unggul atau baik. Jadilah orang yang selalu berusaha melakukan hal terbaik demi Tuhan Yang Maha Esa, dan terhadap diri sendiri, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia dengan memaksimalkan dan mengoptimalkan seluruh potensi terbaik yang dimiliki. (La Odi Mandong).      
Tujuan membangun insan kuat adalah menciptakan generasi yang kuat, yang mecintai budayanya sendiri tidak mengikuti budaya asing serta dapat membangun bangsa dari kepurukan yang diciptakan oleh para generasi sebelumnya.
Inilah 13 nilai-nilai yang harus dikembangkan dalam penanaman insan kuat dan cara menanamkan nilai tersebut pada anak usia dini.
1.      Nilai religius. Cara menanamkannya yaitu guru bisa membiasakan anak untuk berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan. Membiasakan anak untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah dimilikinya.
2.      Nilai jujur. Cara menanamkannya yaitu dengan melalui kegiatan kesehariannya dan sebagai suatu kebiasaan dengan menghargai milik orang lain dan dapat membedakan milik pribadi dan orang lain.
3.      Nilai toleransi. Cara menanamkannnya yaitu melalui kegiatan permainan kooperatif, permainan kooperatif atau bermain berkelompok dapat melatih kerjasama pada anak dan dapat melatih kepemimpinan pada anak.
4.      Disiplin. Cara menanamkannya yaitu bisa melalui pembiasaan pada anak untuk membereskan dan mengembalikan mainannya ditempat semula.
5.      Nilai kerja. Cara menanamkannya yaitu dengan guru mengajak anak jalan-jalan disekitar sekolah dengan jarak yang tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh.
6.      Nilai mandiri. Cara menanamkannya yaitu dengan membiasakan anak untuk tidak ditunggui orangtua atau pengasuhnya ketika disekolah.
7.      Nilai demokratis. Cara menanamkannya bisa dengan menghargai perbedaan yang terjadi dan pelan-pelan diarahkan pada pertanggungjawaban yang benar dan sesuai dengan nalar.
8.      Nilai rasa ingin tahu. Cara menanamkan sifat kritis pada anak dengan cara mengajak anak meneliti sesuatu yang ada disekitarnya kemudian berdiskusi sederhana tentang apa yang sudah diteliti.
9.      Nilai semangat kebangsaan. Cara menanamkannya pada anak bisa melalui karnaval dengan anak memakai kostum adat dari berbagai daerah di Indonesia.
10.  Nilai cinta tanah air yaitu cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
11.  Nilai peduli lingkungan. Cara menanamkan rasa peduli lingkungan yaitu dengan cara mengajak anak untuk berkebun dan mengajari mereka untuk merawat tanaman yang ada disekitar sekolah.
12.  Nilai peduli sosial. Cara menanamkannya adalah dengan mengajak anak untuk berbagi dengan teman ketika makan bersama, membantu teman yang membutuhkan.
13.  Nilai tanggung-jawab. Cara menanamkan pada anak usia dini bisa melalui permainan atau tugas-tugas menggunakan alat. Menjaga agar alat yang dipakai tidak rusak, berani melaporkannya pada guru adalah sebuah proses pembentukan sikap dan perilaku bertanggung jawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar