Karakter sangat dibutuhkan bagi semua orang karena sangat diperlukan dalam
menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan. Karakter sangat berguna untuk
menghadapi segala macam rintangan dalam mengarungi kehidupan. Karakter sangat
menentukan tingkat kemudahan setiap orang dalam menghadapi segala problem
kehidupan. Semakin kuat karakter seseorang akan lebih mudah baginya dalam
mencari solusi atas semua problem yang dialami.
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas, pengertian karakter adalah “bawaan, hati,
jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,
temperamen, watak”. Sedangkan berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku,
bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Untuk memiliki pribadi yang berkarakter ada
beberapa sifat yang perlu ditumbuh kembangkan yaitu: mencintai Tuhan dan semua
ciptaannya; bertanggung jawab; berdisiplin; kemandirian; baik; rendah hati;
percaya diri; kreatif dan bekerja keras; kepemimpinan dan keadilan; toleransi;
kedamaian; kesatuan; kejujuran; kearifan; hormat; santun; dermawan; suka
menolong; gotong royong; kerjasama; dan sejenisnya.
Sikap seperti peduli, berempati, kelemahlembutan, rendah hati, optimis
adalah merupakan hal untuk menumbuhkembangkan kepribadian yang bukan hanya
dapat mempengaruhi kesehatan jasmani dan ruhani setiap orang, tetapi juga akan
memunculkan kenyamanan, kesenangan dan ketentraman bagi orang lain dan
lingkungan sekitarnya.
Manusia dalam kehidupan sehari-hari, tidak bisa terlepaskan dengan sesama manusia.
Hal tersebut sangat jelas seperti apa yang dikatakan oleh Aristoteles bahwa
manusia itu adalah zoon politicon, maksudnya manusia adalah makhluk sosial.
Sehingga dengan demikian manusia tidak bisa melepaskan diri dari hubungan
interpersonal antara sesamanya, termasuk lingkungannya. Oleh karenanya Islam
pun mengajarkan bahwa, “Khairukum anfa’uhum linnaas,” sebaik-baik orang adalah
mereka yang bermanfaat bagi sesamanya. Bermanfaat dalam arti mereka mampu
berkarakter, memiliki sopan-santun kepada siapa saja dan bisa memberi bantuan
bilamana dibutuhkan.
Bukankah penguat karakter yang utama adalah seberapa besar tingkat
kemampuan setiap orang dalam menjalankan amanah, dan kesanggupan berkomitmen
untuk selalu berperilaku jujur demi kemuliaan. Jadi kata kuncinya adalah
“berkarakter” pastikan bisa menjadi individu yang berkarakter unggul atau baik.
Jadilah orang yang selalu berusaha melakukan hal terbaik demi Tuhan Yang Maha
Esa, dan terhadap diri sendiri, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta
dunia dengan memaksimalkan dan mengoptimalkan seluruh potensi terbaik yang
dimiliki. (La Odi Mandong).       
Tujuan membangun insan kuat adalah menciptakan generasi yang kuat, yang
mecintai budayanya sendiri tidak mengikuti budaya asing serta dapat membangun
bangsa dari kepurukan yang diciptakan oleh para generasi sebelumnya.
Inilah 13 nilai-nilai yang harus dikembangkan dalam penanaman insan kuat
dan cara menanamkan nilai tersebut pada anak usia dini.
1.     
Nilai religius. Cara menanamkannya yaitu guru
bisa membiasakan anak untuk berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan.
Membiasakan anak untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah dimilikinya.
2.     
Nilai jujur. Cara
menanamkannya yaitu dengan melalui kegiatan kesehariannya dan sebagai suatu
kebiasaan dengan menghargai milik orang lain dan dapat membedakan milik pribadi
dan orang lain.
3.     
Nilai toleransi. Cara
menanamkannnya yaitu melalui kegiatan permainan kooperatif, permainan
kooperatif atau bermain berkelompok dapat melatih kerjasama pada anak dan dapat
melatih kepemimpinan pada anak.
4.     
Disiplin. Cara menanamkannya
yaitu bisa melalui pembiasaan pada anak untuk membereskan dan mengembalikan
mainannya ditempat semula. 
5.     
Nilai kerja. Cara
menanamkannya yaitu dengan guru mengajak anak jalan-jalan disekitar sekolah
dengan jarak yang tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. 
6.     
Nilai mandiri. Cara
menanamkannya yaitu dengan membiasakan anak untuk tidak ditunggui orangtua atau
pengasuhnya ketika disekolah.
7.     
Nilai demokratis. Cara
menanamkannya bisa dengan menghargai perbedaan yang terjadi dan pelan-pelan
diarahkan pada pertanggungjawaban yang benar dan sesuai dengan nalar.
8.     
Nilai rasa ingin tahu. Cara menanamkan sifat kritis pada anak dengan cara
mengajak anak meneliti sesuatu yang ada disekitarnya kemudian berdiskusi
sederhana tentang apa yang sudah diteliti.
9.     
Nilai semangat kebangsaan. Cara
menanamkannya pada anak bisa melalui karnaval dengan anak memakai kostum adat
dari berbagai daerah di Indonesia.
10.  Nilai cinta tanah air yaitu cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
11.  Nilai peduli lingkungan. Cara menanamkan rasa peduli lingkungan yaitu
dengan cara mengajak anak untuk berkebun dan mengajari mereka untuk merawat
tanaman yang ada disekitar sekolah.
12.  Nilai peduli sosial. Cara menanamkannya adalah dengan mengajak anak untuk
berbagi dengan teman ketika makan bersama, membantu teman yang membutuhkan.
13.  Nilai tanggung-jawab. Cara menanamkan pada anak usia dini bisa melalui
permainan atau tugas-tugas menggunakan alat. Menjaga agar alat yang dipakai
tidak rusak, berani melaporkannya pada guru adalah sebuah proses pembentukan
sikap dan perilaku bertanggung jawab.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar