Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi terhadap
semua situasi yang ada disekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang
sebagai proses yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dan proses berbuat
melalui berbagai pengalaman yang diciptakan guru.
Jadi, belajar adalah suatu proses interaksi terhadap orang-orang di
lingkungan, serta belajar merupakan proses mengetahui apa yang terjadi terhadap
lingkungan sekitar atau suatu proses dari suatu pengalaman yang pernah
dirasakannya sendiri atau dari pengalaman orang lain.
Penddikan adalah
usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui
kegiatan pengajaran. Salah satu faktor diri dalam diri yang menentukan berhasil
tidaknya dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Motivasi
belajar itu sendiri merupakan suatu dorongan belajar atau faktor psikis yang
bersifat non-intelektual.
Motivasi juga
mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar baik bagi
guru maupun siswa. Pentingnya motivasi bagi gru yaitu untuk mengetahui motivasi
belajar siswa sangat diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan semangat
belajar siswa. Pentingnya motivasi bagi siswa yaitu dapat menumbuhkan semangat belajar
sehingga siswa itu terdorong untuk melakukan hal-hal yang baru/belajar. Siswa
akan senang belajar jika ada yang memotivasinya. Jika siswa tersebut kurang
termotivasi dari guru maupun orang tuanya, ia akan gagal, kurangnya semangat
dalam belajar dan akan menimbulkan malas belajar.
Apakah faktor
utama malasanya belajar adalah karena faktor lingkungan keluarga?
Pada dasarnya,
pendidikan yang utama itu datangnya dari lingkungan keluarga. Pendidikan
disekolah hanya faktor pendukung dalam mempelajari hal yang belum diajarkan
dirumah. Seperti halnya belajar mata pelajaran yang mungkin kurang diajarkan
oleh orangtua dirumah, maka dari itu anak disekolahkan untuk belajar dari
kekurangan pembelajaran dirumah tersebut. Tingkat kesuksesan seorang anak
datangnya dari dukungan atau motivasi dari orangtuanya. Jika anak tersebut
mengalami kesulitan belajar atau anak tersebut selalu malas dalam belajar
disekolah maupun dirumah, mungkin lingkungan keluarganya yang kurang mendukung
dan kurang memotivasi si anak tersebut. Bisa jadi si anak tersebut mengalami
kesulitan dirumahnya, mungkin karena faktor orangtuanya yang kurang peduli
terhadap belajar anak, padahal dengan belajar seorang anak akan mengetahui atau
mempelajari hal-hal yang baru yang belum ia ketahui. Bisa juga karena dirumah
tersebut sering adanya keributan, seorang anak sedang fokus-fokusnya dalam
belajar tetapi jika seringnya ada keributan dirumah maka si anak tersebut jadi
tidak fokus dalam belajar dan akan mengakibatkan malas belajar.
Ada beberapa faktor
yang menyebabkan anak malas belajar, diantaranya sebaga berikut:
- Sikap menganggap enteng dan mudah. Siswa sekarang hidup dalam dunia yang kuat dalam godaannya, terutama godaan untuk hidup santai dan meremhkan segala sesuatu. Mereka hanya ingin “tahu beres” dan serba cepat/instan. Siswa sekarang terlalu menganggap enteng semua mata pelajaran yang dipelajarinya.
- Masalah ekonomi keluarga. Siswa yang harus membantu orangtuanya mecari uang, sehingga tidak ada waktu untuk ia belajar.
- Kurangnya perhatian dari orangtua. Orangtua yang bekerja dari pagi hingga malam sehingga perhatian pada anaknya sangat kurang. Hal ini yang menyebabkan anak kurang semangat belajar.
- Adanya tekanan psikologis. Siswa yang mengalami tekanan psikologis akan mudah emosi. Sehingga minat belajarnya kurang.
- Siswa yang kurang simpati terhadap gurunya.
- Siswa tidak mempunyai fasilitas belajar yang memadai. Seperti halnya kurangnya buku penunjang belajar, tidak mempunyai meja belajar sendiri, lampu yang redup atau kurang terang, dan kondisi rumah yang tidak mendukung.
- Daya juang siswa yang lemah. Siswa yang enggan mengerjakan sesuatu yang sulit, enggan untuk bekerja dan enggan berpikir. Atau ini bisa disebut juga dengan malas.
Oleh karena itu, perlu adanya motivasi, karena motivasi merupakan suatu
dorongan jiwa untuk melakukan sesuatu. Jika siswa kekurangan motivasi, maka
akan menyebabkan sisswa kurang bersemangat untuk melakukan kegiatan belajar
baik disekolah maupun dirumah. Dampak lainnya yaitu pencapaian hasil belajarnya
kurang memuaskan.
Cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu sebagai
berikut: Susun target jangka pendek yang sesuai dengan kemampuan siswa; Ajak
siswa tersebut untuk menuliskan target tersebut dan bantu untuk mencapai satu
persatau target tersebut; Menyesuaikan situasi belajar dengan minat siswa
sehingga siswa tersebut terdorong untuk mengerjakannya; Hindari kritik, karena
dapat menurunkan rasa percaya diri siswa dan akan meregangkan hubungan anatar
siswa dan guru; Berikan intensif jika diperlukan, kebanyakan siswa yang
termotivasi untuk belajar jika sudah diberi hadiah tertentu; Lakukan konseling
sehingga dapat diketahui sebab kemalasan belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Hosnan, M. 2014. Pendekatan
Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia
Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar