Kemajuan teknologi yang begitu pesat telah menempatkan manusia
dalam kondisi yang serba instan dan serba cepat. Kalau dulu orang mengrim
berita harus melalui kurir, kini hanya tinggal menekan tombol dengan jempol.
Untuk melakukan pengaturan terhadap peralatan-peralatan elektroniknya pun orang
sudah enggan untuk berdiri dan hanya tinggal menari-narikan jempolnya diatas
tombol-tombol remote control. Kondisi tersebut yang kami maksud dengan
istilah “generasi jempol” karena manusia tidak lagi bersusah payah, tinggal
menggerakkan jempolnya.
            Proses produksi
yang begitu rumit pun dipermudah dengan peralatan canggih yang juga tinggal
menekan beberapa tombol. Produksi bahan pangan pun dituntut serba cepat
sehingga dilakukan rekayasa biologi yang memungkinkan produksi pertanian dan
peternakan yang tidak memerlukan waktu lama. Semakin banyak produk makanan
instan yang dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja. Untuk memulihkan
vitalitas tubuh pun sudah disediakan produk-produk pemulih stamina yang tinggal
diminum karena begitu berharganya waktu sehingga manusia tidak sempat untuk
istirahat dengan cukup.
            Manusia harus
membayar mahal dengan kesehatannya. Pola kehidupan semakin tidak kondusif
terhadap kesehatan. Pola kehidupan meliputi pola makanan, pola istirahat,
kurangnya olahraga secara teratur, stress pikiran, banyaknya zat-zat kimia yang
merusak sel-sel tubuh yang berasal dari bahan pengawet dan pewarna makanan,
pestisida yang berasal dari sayur-sayuran, minuman peningkat stamina dan vitalitas,
rokok, minuman keras, polusi udara, dan juga seringnya terjadi kontak tubuh
terhadap radiasi-radiasi yang berasal dari computer, alat-alat komunikasi,
peralatan elektronik, listrik dan sebagainya.
            Teknologi yang
semakin berkembang dalam hal penanganan penyakit semakin mendukung manusia
untuk mengabaikan pentingnya menjaga pola kehidupan dengan baik. Tersedianya
berbagai obat di pasaran bebas dan para tenaga medis memungkinkan setiap orang
untuk berobat sewaktu-waktu ketika jatuh sakit. Ibaratnya makanan instan,
obat-obatan pun tersedia disetiap rumah bahkan dikantong tas yang siap dibawa
kemana-mana. Dengan demikian, bukan pola kehidupan yang ditingkatkan untuk
menjadi lebih sehat, melainkan persediaan obat-obatan yang dipersiapkan sebagai
amunisi untuk melawan penyakit. Sayangnya sebagian besar obat-obatan yang
tersedia juga merupakan hasil budaya instan sehingga diambil dari bahan-bahan
instan buatan bukan dari alam. Akibatnya, muncul masalah-masalah baru yang
berasal dari efek samping obat-obatan.
            Saat ini, membuat
orang mulai sadar akan pentingnya kembali pada pola hidup sehat, kembali pada
alam. Orang mulai sadar untuk berolahraga, istirahat teratur, dan mencukupi
nutrisi yang diperlukan tubuh dengan mengonsumsi makanan-makanan kesehatan
alami. 
            Seperti di Cina,
metode pengobatannya adalah menitikberatkan pada keseimbangan fungsi
organ-organ tubuh berdasarkan pengetahuan warisan leluhur bangsa Cina.
Keseimbangan tersebut meliputi lima unsur alam atau disebut Yin Yang Wu Xing
(keseimbangan lima unsur/elemen). Dengan menyelaraskan kelima unsur tersebut
maka tubuh berada pada kondisi optimal, siap mengahadapi segala serangan
penyakit. Oleh karena itu, keseimbangan antara manusia dan lingkungannya
menjadi sangat penting. Bila terjadi harmoni dalam interaksi itu maka terdapat
kesehatan, sebaliknya ketidakharmonisan akan mendatangkan penyakit.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar