Kamis, 29 Desember 2016

Generasi Jempol



Kemajuan teknologi yang begitu pesat telah menempatkan manusia dalam kondisi yang serba instan dan serba cepat. Kalau dulu orang mengrim berita harus melalui kurir, kini hanya tinggal menekan tombol dengan jempol. Untuk melakukan pengaturan terhadap peralatan-peralatan elektroniknya pun orang sudah enggan untuk berdiri dan hanya tinggal menari-narikan jempolnya diatas tombol-tombol remote control. Kondisi tersebut yang kami maksud dengan istilah “generasi jempol” karena manusia tidak lagi bersusah payah, tinggal menggerakkan jempolnya.
            Proses produksi yang begitu rumit pun dipermudah dengan peralatan canggih yang juga tinggal menekan beberapa tombol. Produksi bahan pangan pun dituntut serba cepat sehingga dilakukan rekayasa biologi yang memungkinkan produksi pertanian dan peternakan yang tidak memerlukan waktu lama. Semakin banyak produk makanan instan yang dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja. Untuk memulihkan vitalitas tubuh pun sudah disediakan produk-produk pemulih stamina yang tinggal diminum karena begitu berharganya waktu sehingga manusia tidak sempat untuk istirahat dengan cukup.
            Manusia harus membayar mahal dengan kesehatannya. Pola kehidupan semakin tidak kondusif terhadap kesehatan. Pola kehidupan meliputi pola makanan, pola istirahat, kurangnya olahraga secara teratur, stress pikiran, banyaknya zat-zat kimia yang merusak sel-sel tubuh yang berasal dari bahan pengawet dan pewarna makanan, pestisida yang berasal dari sayur-sayuran, minuman peningkat stamina dan vitalitas, rokok, minuman keras, polusi udara, dan juga seringnya terjadi kontak tubuh terhadap radiasi-radiasi yang berasal dari computer, alat-alat komunikasi, peralatan elektronik, listrik dan sebagainya.
            Teknologi yang semakin berkembang dalam hal penanganan penyakit semakin mendukung manusia untuk mengabaikan pentingnya menjaga pola kehidupan dengan baik. Tersedianya berbagai obat di pasaran bebas dan para tenaga medis memungkinkan setiap orang untuk berobat sewaktu-waktu ketika jatuh sakit. Ibaratnya makanan instan, obat-obatan pun tersedia disetiap rumah bahkan dikantong tas yang siap dibawa kemana-mana. Dengan demikian, bukan pola kehidupan yang ditingkatkan untuk menjadi lebih sehat, melainkan persediaan obat-obatan yang dipersiapkan sebagai amunisi untuk melawan penyakit. Sayangnya sebagian besar obat-obatan yang tersedia juga merupakan hasil budaya instan sehingga diambil dari bahan-bahan instan buatan bukan dari alam. Akibatnya, muncul masalah-masalah baru yang berasal dari efek samping obat-obatan.
            Saat ini, membuat orang mulai sadar akan pentingnya kembali pada pola hidup sehat, kembali pada alam. Orang mulai sadar untuk berolahraga, istirahat teratur, dan mencukupi nutrisi yang diperlukan tubuh dengan mengonsumsi makanan-makanan kesehatan alami.
            Seperti di Cina, metode pengobatannya adalah menitikberatkan pada keseimbangan fungsi organ-organ tubuh berdasarkan pengetahuan warisan leluhur bangsa Cina. Keseimbangan tersebut meliputi lima unsur alam atau disebut Yin Yang Wu Xing (keseimbangan lima unsur/elemen). Dengan menyelaraskan kelima unsur tersebut maka tubuh berada pada kondisi optimal, siap mengahadapi segala serangan penyakit. Oleh karena itu, keseimbangan antara manusia dan lingkungannya menjadi sangat penting. Bila terjadi harmoni dalam interaksi itu maka terdapat kesehatan, sebaliknya ketidakharmonisan akan mendatangkan penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar