Dalam era globalisasi
saat ini dunia terasa sangat kecil, dengan perkembangan teknologi yang begitu
cepat membuat manusia dapat begitu mudah memperoleh informasi. Saat ini
Indonesia mengalami krisis multi dimensi, diantaranya permasalahan-permasalahan
yang timbul di negara indonesia ini adalah penyimpangan moral seperti: seks
bebas, tawuran pelajar, kebut-kebutan dijalan para pelajar, pengguna narkoba,
minuman keras, perjudian, kasus korupsi, perampokan, bom bunuh diri teroris,
dan baru-baru ini yang paling mencengangkan kasus video porno pelakunya adalah
seorang artis idola dimasyarakat, serta seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) nonton video porno saat sidang di gedung DPR.
Begitu banyak permasalahan
yang ada di negeri kita saat ini, sebagai seorang pendidik tentunya kita sangat
prihatin dengan permasalahan di negeri kita tercinta Indonesia, yang sangat memperihatinkan sebagian
besar yang terkena permasalahan diatas adalah
para pelajar atau generasi mudah sebagai penerus pemimpin bangsa indonesia. Menurut Warsono kondisi seperti ini tentu
saja sangat memprihatinkan bagi kita semua.
Ditengah kondisi bangsa yang sedang terpuruk
secara ekonomi, moralitas generasi muda kita juga terpuruk. Keterpurukan moralitas generasi muda tentu saja sangat
mengkawatirkan kita semua, sebab merekalah
yang akan menjadi pemimpin bangsa dimasa mendatang. Kita tidak bisa membayangkan seandainya dimasa mendatang
negara ini dipimpin oleh orang-orang yang
tidak bermoral, mungkin negara ini akan
semakin kacau.
Pendidikan karakter saat
ini kembali di gaungkan pemerintah, Pendidikan karakter ini di gaungkan kembali
karena pemerintah sekarang seperti kebakaran jenggot, karena begitu banyak
permasalahan-permasalahan di negeri ini yang berhubungan dengan
penyimpangan-penyimpangan moral, nilai-nilai budaya bangsa dan etika, baik
penyimpangan tersebut yang dilakukan para generasi muda maupun para pemimpin
bangsa, sehingga pemerintah merasa pendidikan karakter saat ini sangat di perlukan.
Sebenarnya pendidikan
karakter ini sudah ada sejak lama bangsa Indonesia ini berdiri, para pendiri
negara Indonesia ini menuangkannya ke dalam Pembukaan UUD 1954 alenia ke 2
dengan pernyataan yang tegas, ”mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur. Para pendiri negara menyadari bahwa hanya dengan menjadi bangsa yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmurlah bangsa Indonesia menjadi
bermartabat dan dihormati bangsa-bangsa lain. Sejak awal Indonesia merdeka,
pendidikan karakter itu sendiri telah digagas para pemikir pendiri bangsa Indonesia,
terutama oleh persiden pertama kita Ir. Soekarno, melalui gagasannya tentang
pembentukan karakter bangsa (Nation and Character Building ), tentang
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, serta relevansi, tantangan dan
perkembangan bagi pendidikan karakter di
Indonesia.
IPS sebagai program
pendidikan dan bidang pengetahuan, tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial
semata-mata, melainkan harus pula membina peserta didik menjadi warga masyarakat dan warga negara
yang memiliki tanggung jawab terhadap
masyarakat, bangsa dan negara.
Melalui pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS diharapkan mampu membentuk pribadi anak, supaya
menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik, sehingga mampu
mengantisipasi gejala krisis moral dan berperan dalam rangka pembinaan generasi muda.
Permasalahan yang
dialami bangsa ini begitu memperihatinkan terutama dikalangan remaja sebagai
penerus bangsa, dengan pendidikan karakter melalui pembelajaran IPS diharapkan
bisa menyelesaikan permasalahan yang dialami bangsa indonesia saat ini, IPS
sebagai bidang studi dalam pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik mampu
bertanggung jawab terhadap kehidupan masyarakat, bangsa dan negara dapat di implementasikan
dengan memasukkan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar