Saat melakukan pemeriksaan kesehatan di dokter atau rumah sakit,
salah satu langkah yang selalu dilakukan adalah memeriksa tekanan darah. Hal
ini bukanlah tanpa sebab. Tekanan darah merupakan salah satu indikator untuk
mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Dari oengukuran tersebut dapat dilihat
tekanan darah yang paling tinggi (sistolik) dan yang paling rendah (diastolic).
Ukuran tekanan
darah yang normal untuk setiap orang berbeda, tergantung usia, berat badan,
serta aktifitas fisiknya. Tidak sedikit orang megalami tekanan darah tinggi
(hipertensi) atau rendah (hipotensi).
Keuanya tidak
menunjukkan gejala apapun, hingga tiba-tiba diserang penyakit, misalnya stroke
yang umum dialami penderita hipertensi. Sementara, pada penderita hipotensi,
umumnya mudah mengalami pusing, lemah, hingga pingsan akibat kurangnya asupan
oksigen diseluruh tubuh.
Lalu, apa yang
harus dilakukan untuk menghindari keduanya? Pertama, biasakanlah memeriksa
tekanan darah secara rutin atau melakukan pemeriksaan kesehatan umum setiap
setahun sekali. Dengan demikian. Anda pun bisa melakukan tindakan preventif
sebelum adannya gangguan yang lebih fatal. Kedua, pola makan yang sehat yang
menjadi kunci utama meminimalkan resiko hipertensi ataupun hipotensi. Jika
memiliki kecenderungan hipertensi, usahakan untuk selalu menjaga berat badan
dengan menerapkan diet sehat. Diantaranya tidak mengonsumsi makanan yang
memiliki kandungan garam dan lemak karena dapat mengakibatkan pembuluh darah
dan jantung bekerja lebih keras saat mengalirkan darah. Sementara, bagi yang
cenderung menderita tekanan darah rendah, upayakan untuk lebih banyak
mengonsumsi karbohidrat, sayuran, dan mengonsumsi daging secukupnya. Ketiga,
lakukanlah olahraga teratur untuk menjaga stamina, sekaligus sebagai media
untuk mengelola stress, mengingat stress pun dapat memicu tekanan darah tinggi
ataupun rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar