Kamis, 29 Desember 2016

Model Evaluasi Belajar Cooperative Learning



  1. Model evaluasi kompetisi. Pada sistem peringkat jelas menanamkan jiwa kompetitif, karena sejak masa awal pendidikan formal, siswa dipacu agar bisa menjadi lebih baik dari teman-teman sekelas, sehingga siswa yang jauh melebihi kebanyakan siswa yang dianggap berprestasi yang kemampuannya berada dibawah rata-rata kelas dianggap gagal atau tidak berprestasi. 
  2.  Model evaluasi individual. Dalam sistem ini, siswa belajar dengan pendekatan dan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Siswa tak bersaing dengan siapa-siapa, kecuali bersaing dengan diri mereka sendiri. Teman-teman satu kelas dianggap tidak ada karena jarang terjadi interaksi antar siswa di kelas. Berbeda dengan sistem penilaian peringkat, dalam penyajian individual, guru menetapkan standar untuk setiap murid. 
  3. Model evaluasi cooperative learning. Sistem ini menganut oemahaman homohomini soclus. Falsafah ini menekankan saling ketergantungan antarmakhluk hidup. Kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup. Prosedur sistem penilaian cooperative learning diantaranya adalah tanggungjawab pribadi dan kelompok. Jadi, siswa mendapat nilai pribadi dan nilai kelompok.


Sumber: Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar