Kamis, 29 Desember 2016

Mengorganisasi Materi Belajar



Dalam melaksanakan tugas guru, professional selalu mempertimbangkan bagaiaman agar pembelajaran yang ia rancang dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, guru harus mengorganisasikan materi pembelajaran yang akan disajikan dengan baik.
            Program-program yang bersifat individual menuntut sistem pengelolaan yang berguna melayani bermacam-macam kebutuhan siswa. Adanya bermacam-macam tujuan berbagai alternative kegiatan, menajdikan sistem instruksional dan sistem bimbingan lebih unik. Sebagaimana kita ketahui, program pembelajaran berbasis kompetensi lebih mengutamakan suasana real diaman sangat dibutuhkan kerja sama dan dibutuhkan persetujuan antarinstitusi. Tanggungjawab pendidikan bukan hanya menjadi tanggungjawab guru, tetapi juga oleh lembaga-lembaga lainnya, seperti lembaga professional, wakil-wakil masyarakat, murid dan institusi lainnya.
            Mengingat belajar adalah proses bagi siswa dalam membangun gagasan atau pemahaman sendiri, maka kegiatan belajar mengajar hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan hal tersebut dengan lancar dan penuh motivasi. Suasana belajar yang diciptakan oleh guru harus melibatkan siswa secara aktif, mengalami, bertanya dan mempertanyakan, menjelaskan dan sebagainya. Menghargai usaha siswa, walaupun hasilnya belum memuaskan dan menantang siswa sehingga berbuat dan berpikir merupakan contoh strategi yang memungkinkan siswa menjadi pelajar seumur hidup. Berdasarkan beberapa pertimbangan itu, maka sangat diperlukan praktik pengelolaan materi belajar dan sistem pengelolaan materi belajar yang di desain secara cermat.

Sumber: Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar