Senin, 05 Desember 2016

Kejenuhan dalam Belajar



Secara harfiah, arti kejenuhan adalah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apapun. Selain itu jenuh juga dapat berarti jemu atau bosan. Dalam bahasa psikologi lazim disebut dengan learning plateu, yakni, periode waktu di mana tidak ada tidak ada bukti kemajuan belajar.
Reber, (Syah, 2009) menyatakan bahwa kejenuhan dalam belajar merupakan rentang waktu tertentu yang digunakan waktu belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil. Seorang siswa yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan-akan pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada kemajuan.
Kejenuhan dalam belajar bisa disebabkan oleh hilangnya motivasi siswa dalam belajar. Kondisi ini bisa berlangsung beberapa hari, bisa berkepanjangan. Akan tetapi menurut Syah (2009), kejenuhan secara umum disebabkan oleh adanya keletihan.
Menurut Cross (1974) dalam bukunnya the psychology of learning keletihan siswa dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yakni: 1) keletihan indera siswa, 2) keletihan fisik siswa, 3) keletihan mental. Keletihan fisik dan indera dapat dikurangi dan dihilangkan lebih mudah setelah siswa beristirahat cukup terutama tidur nyenyak dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Akan tetapi dalam keletihan mental tidak sesederhana keletihan fisik. Berikut upaya untuk mengatasi keletihan mental:
1)      Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dengan takaran yang cukup
2)      Pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari belajar yang dianggap lebh memungkinkan siswa belajar dengan giat
3)      Pengubahan kembali lingkungan belajar siswa yang meliputi pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku, alat-alat perlengkapan belajar dan sebagainya sampaikan memungkinkan siswa merasa berada di sebuah kamar baru yang lebih menyenangkan untuk belajar
4)      Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong untuk belajar lebih giat dari sebelumnya
5)      Siswa harus berbuat nyata (tidak tinggal diam) dengan mencoba belajar lagi dan lagi, (Syah, 2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar