Dalam konsep belajar, sesungguhnya startefgi discovery learning
merupakan pembentkan kategori-kategori atau konsep-konsep yang dapat
memungkinkan terjadinya generalisasi. Sebagaimana teori Bruner tentang
kategorisasi yang tampak dalam discovey, bahwa discovery adalah pembentukan
kategori-kategori, atau lebih sering disebut sistem-sistem coding. Pembentukan
kategori-kategori dan sistem-sistem coding dirumuskan demikian dalam arti
relasi-relasi yang terjadi diantara objek-obek dan kejadian-kejadian. Bruner
memandang bahwa suatu konsep atau kategorisasi memiliki lima unsur, dan peserta
didik dikatakan memahami suatu konsep apabila mengetahui semua unsur dari
konsep itu, meliputi: 1) nama; 2) contoh-contoh baik yan positif maupun yang
negatif; 3) karaktersitik, baik yang pokok maupun tidak; 4) rentangan
karakteristik; 5) kaidah.
Di dalam proses
belajar, Bruner memnetingkan partisipasi aktif dari tiap peserta didik, dan
mnegenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar,
perlu lingkungan yang memfasilitasi rasa ingin tahu peserta didik pada tahap
eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan discovery learning environment, yaitu
lingkungan dimana peserta didik dapat melakukan eksploarsi, penemuan-penemuan
baru yang belum dikenal atau pengerttian yang mirip dengan yang sudah
diketahui. Lingkungan, seperti ini bertujuan agar peserta didik dalam proses
belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreatif.
Sumber: Hosnan, M. 2014. Pendekatan
Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia
Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar