Dalam paradigma baru, mengajar lebih menekankan pada penciptaan
suasana yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan efektif dan efisien.
Artinya, dalam mengajar guru harus berusaha mengetahui kemampuan awal siswa, memberikan
motivasi yang kuat, mengajak siswa untuk berpikir dan melakukan aktivitas umpan
balik, dan menempatkan siswa sebagai subjek yang memiliki kemampuan untuk
dikembangkan. Iklim yang mendukung dan menyengangkan untuk belajar, akan
membuat siswa merasa aman, nyaman, gembira, dan menyenagkan dalam belajar,
sehingga lebih memungkinkan untuk berkembang sesuai dengan kebutuhannya.
Secara sederhana,
mengajar dapat diartikan sebagai interaksi antara siswa dengan guru. Mengajar
dapat diartikan sebagai suatu kegaiatan atau suatu aktivitas dalam rangka
menciptakan suatu situasi dan kondisi belajar siswa yang kondusif. Pengertian
ini tidak membatasi mmengajar sebagai interaksi langsung atau tatap muka guru
dengan siswa. Situasi dan kondisi yang dimaksud tidak harus selalu berupa
transformasi pengetahuan (transfer of knowledge) dari guru kepada siswa,
tetapi dapat dengan cara lain, misalnya melalui media pembelajaran atau ICT
yang sudah dirancang sebelumnya. Artinya siswa berinteraksi dengan media
pembelajaran yang telah di program, baik disajikan secara langsung dalam ruang
kelas maupun disajikan dari jarak jauh menggunakan media online, seperti
e-learning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar