Busana, tas, aksesoris, dan parfum adalah beberapa hal yang mampu
memberikan rasa percaya diri pada pemakainya. Salah satu yang paling khas dan
mampu memberikan ciri adalah parfum.
Hadir sejak zaman
Mesir kuno, miyak wangi atau parfum sudah diapak untuk kosmetika. Kemudian,
setelah itu, orang Yunani pun juga
menghasilkan parfum untuk kesehatan dan kesenangan dengan cara melumuri
seluruh tubuh dengan minyak dank rem ketika mandi serta sebelum dan sesudah
makan.
Seiring dengan pengaruh
yang datang dari Timur dan Yunani, orang Romawi pun dengan cepatnya beradaptasi
dengan adanya parfum. Bahkan Julius Caesar tergila-gila dengan wewangian yang
eksotis.
Bukan hanya bangsa
Mesir, Yunani dan Romawi saja yang tertarik dengan parfum. Sebagaimana dilansir
dari sebuah situs internet, orang Arab dan Persia pun merupakan para pemakai
wewangian yang mentradisi.
Pada abad
pertengahan, mandi dengan wewangian sudah menjadi hal yang biasa. Lantaran,
rempah-rempah dari dunia Timur masuk ke Eropa melalui Venesia, kota ini lalu
sempat dinobatkan sebagai pusat parfum. Ketika pada abad pertengahan ke 15,
parfum dengan campuran minyak dan alcohol yang disebut eaux de santeur
atau scent hadir di Benua Amerika. Venesia lalu kehilangan gelarnya
sebagai pusat parfum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar