Kamis, 08 Desember 2016

Kebutuhan akan Parfum



Busana, tas, aksesoris, dan parfum adalah beberapa hal yang mampu memberikan rasa percaya diri pada pemakainya. Salah satu yang paling khas dan mampu memberikan ciri  adalah parfum.
            Hadir sejak zaman Mesir kuno, miyak wangi atau parfum sudah diapak untuk kosmetika. Kemudian, setelah itu, orang Yunani pun juga  menghasilkan parfum untuk kesehatan dan kesenangan dengan cara melumuri seluruh tubuh dengan minyak dank rem ketika mandi serta sebelum dan sesudah makan.
            Seiring dengan pengaruh yang datang dari Timur dan Yunani, orang Romawi pun dengan cepatnya beradaptasi dengan adanya parfum. Bahkan Julius Caesar tergila-gila dengan wewangian yang eksotis.
         Bukan hanya bangsa Mesir, Yunani dan Romawi saja yang tertarik dengan parfum. Sebagaimana dilansir dari sebuah situs internet, orang Arab dan Persia pun merupakan para pemakai wewangian yang mentradisi.
            Pada abad pertengahan, mandi dengan wewangian sudah menjadi hal yang biasa. Lantaran, rempah-rempah dari dunia Timur masuk ke Eropa melalui Venesia, kota ini lalu sempat dinobatkan sebagai pusat parfum. Ketika pada abad pertengahan ke 15, parfum dengan campuran minyak dan alcohol yang disebut eaux de santeur atau scent hadir di Benua Amerika. Venesia lalu kehilangan gelarnya sebagai pusat parfum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar