Kamis, 29 Desember 2016

Membangun Sikap Spiritual dan Sosial dengan Menghindari Perdebatan



Jika kita berdebat, bersikeras dan menentang; mungkin akan mendapat kemenangan, tetapi itu adalah kemenangan kosong. Karena kita tidak akan memperoleh kehendak baik dari lawan. Dalam kaitannya dengan pendidikan dan pembelajaran; ketika guru berkomunikasi dengan peserta didik untuk mendapatkan simpati mereka, satu hal yang perlu diingat adalah menjauhi perdebatan yang tidak berguna (debat kusir), karena tidak akan menghasilkan sesuatu yang bermakna.
            Dalam pendidikan dan pembelajaran, guru hendaknya tidak bersikeras untuk mempertahankan pendapatnya, yangmungkin sudah using di kalangan peserta didik. Hal ini dimungkinkan, karena dalam perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi yang berlangsung sangat pesat dewasa ini, tidak menutup kemungkinan peserta didik terlebih dahulu mengetahui sesuatu daripada gurunya. Oleh karena itu, guru harus bijaksana, demokratis dan terbuka untuk menerima berbagai kemungkinan yang terjai dalam pembelajaran, dengan mempersiapkan diri untuk senantiasa belajar, belajar dan belajar untuk menyesuaikan kemampuan dan pengetahuannya dengan perkembangan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
            Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran, untuk menghindari perdebatan yang tidak berguna:

  1. Sambut baik pendapat peserta didik yang berbeda. 
  2. Jangan percaya terhadap kesan pertama naluri Anda. 
  3. Kendalikan emosi, agar tetap stabil. 
  4. Dengarkanlah terlebh dahulu apa yang dikemukakan peserta didik. Beri kesempatan untuk mereka untuk berbicara dan menyampaikan pendapatnya. 
  5. Temukanlah kata sepakat, ketika selesai mendengaran pendapat peserta didik, pikirkanlah hal-hal yang kita setujui. 
  6. Jujurlah terhadap peserta didik, sehingga anda dapat menerima suatu kesalaahan, dan sampaikanlah kepada peserta didik. 
  7. Berjanjilah untuk memikirkan ide-ide peserta didik, dan mempelajarinya dengan seksama. 
  8. Berterima kasih kepada peserta didik dengan tulus terhadap minat-minat mereka. 
  9. Jangan tergesa-gesa bertindak; dan berilah kesempatan kepada peserta didik untuk memikirkan setiap masalah yang dihadapinya dalam pembelajaran.


Sumber: Mulyasa, E. 2014. Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar