Minggu, 18 Desember 2016

Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar bagi Siswa



Siswa sebagai subjek utama dalam kegiatan pembelajaran dengan alasan apapun tidak dapat mengabaikan begitu saja adanya prinsip-prinsip belajar. Implikasinya prinsip-prinsip belajar bagi siswa tampak dalam setiap kegiatan perilaku mereka selama proses pembelajaran berlangsung sebagai berikut.

  • Perhatian dan Motivasi

Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua rangsangan yang mengarah ke arah pencapaian tujuan belajar. Siswa diharapkan selalu melatih inderanya untuk memerhatikan rangsangan yang muncul dalam proses pembelajaran. Dari contoh-contoh perilaku siswa untuk meningkatkan dan membangkitkan motivasi belajar, dapat ditandai bahwa perilaku-perilaku tersebut bersifat psikis.

  • Keaktifan

Siswa dituntut untuk aktif secara fisik, intelektual, dan emosional. Implikasi pinsip keaktifan bagi siswa berwujud perilaku-perilaku, seperti mencari sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin tahu hasil dari suatu reaksi kimia, membuat karya tulis, membuat kliping, dan perilaku sejenisnya. Implikasi prinsip keaktifan bagi siswa lebih lanjut menuntut keterlibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran. 

  • Keterlibatan Langsung/berpengalaman

Perilaku keterlibatan siswa secara langsung dalam kegiatan belajar pembelajaran dapat diharapkan mewujudkan keaktifan siswa. Bentuk-bentuk perilaku yang merupakan implikasi prinsip keterlibatan langsung bagi siswa, misalnya siswa berdiskusi untuk membuat laporan, siswa melakukan reaksi terhadap suatu tugas, perilaku sejenisnya, maka ia harus mempelajarinya sendiri.

  • Pengulangan

Implikasi adanya prinsip pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa untuk bersedia mengerjakan latihan-latihan yang berulang untuk satu macampermasalahan. Dengan kesadaran ini, siswa diharapkan tidak merasa bosan dalam melakukan pengulangan. 

  • Tantangan

Bentuk-bentuk perilaku siswa yang merupakan implikasi dari prinsip ttantangan ini, diantaranya adalah melakukan eksperimen, melaksanakan tugas terbimbing ataupun mandiri, atau mencari tahu pemecahan suatu masalah. Prinsip belajar ini bersesuaian dengan pernayataan bahwa apabila siswa diberikan tanggungjawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar, ia akan belajar dan mengingat lebih baik. 

  • Balikan dan Penguatan

Untuk memperoleh balikan penguatan bentuk-bentuk perilaku siswa yang memungkinkan di antaranya adalah dengan segera mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban, menerima kenyataan terhadap skor/nilai yang dicapai, atau enerima teguran dari guru/orangtua karena hasil belajar yang jelek.
                Perbedaan individual, sebagaimana kita ketahui bahwa setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan yang lain. Karena hal inilah setiap siswa belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap kelompok umur terdapat variasi kecepatan belajar (Davies, 1987: 32). Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa lain akan membantu siswa menentukan cara belajar dan sasaran belajar bagi dirinya sendiri dalam mencapai hasil belajarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar