Hakikat pembelajaran adalah untuk mengembangkan pribadi peserta
didik secara optimal sesuai dengan bawaannya masing-masing (hereditas). Untuk
kepentingan tersebut sudah sewajarnyalah setiap guru memahami pribadi peserta
didiknya. Pemahaman terhadap pribadi peserta didik, sangat membantu guru dalam
membangun sikap spiritual dan sikap sosial dengan mengembangkan pembelajaran
dan penilaian yang kreatif. Oleh karena itu, meskipun dalam kelas setiap
peserta didik memiliki pribadi yang berbeda satu sama lainnya, tetapi secara
umum ada beberapa hal bahkan sebagian besar sama. Misalnya, peserta didik SMP
pada umumnya memiliki kepribadian yang masih labil, mudah dipengaruhi oleh
lingkungannya, mudah tersinggung, dan sulit diatur, termasuk tidak mau disuruh
ini itu, dan sebagainya, yang bisa dipelajari dalam psikologi perkembangan.
Pemahaman terhadap karakteristik umum tersebut mendorong guru untuk
mengembangkan strategi pembbelajaran yang tepat, efektif dan menyenangkan.
Misanya dengan menyediakan pilihan tugas yang dapat dipilih oleh peserta didik
sesuai dengan minatnya, tidak terlalu banyak menggunnakan metode ceramah, serta
mengurangi pekerjaan rumah yang tidak jelas tujuannya. Ini penting, terutama
dalam menumbuhkan kepedulian dan komitmen guru dalam mengabdikan dirinya untuk
menyiapan generasi bangsa yang berkualitas dan menyiapkan pribadi-pribadi yang
berkarakter.
Sumber: Mulyasa, E. 2014. Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar